Thursday, December 13, 2018



ini adalah quiz tentang sabar, quiz ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kita tentang sabar. karena orang yang pandai menerangkan tentang sabar belum tentu dia telah menguasai ilmu sabar. sebagaimana seorang guru yang menerangkan tentang negara Amerika Serikat juga belum tentu dia pernah pergi kesana.


https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdBR7FBi178eHUNtfyDEJljprjqcFmphG60QgrFOgR3G7OLog/viewform

“GARA-GARA GADGET”





LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN VIDEO PENDEK
“GARA-GARA GADGET”
A.    MUQADDIMAH
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kegiatan produksi video pendek “Gara-Gara Gadget” telah selesai dilaksanakan tanpa adanya kendala yang berarti.
Perencanaan yang matang, masukan-masukan dan dukungan dari pihak sekolahdanmasyarakat yang bersangkutan sangat membantu sekali kelancaran program ini. Secara umum program berhasil dilaksanakan. Tahapan persiapan berjalan tanpa kendala sama sekali.
Tahap produksi atau pengambilan gambar (shooting) memang mengalami kendala.Kendala utama terletak padapenentuanwaktudanlokasipengambilangambar (shooting). Waktu yang singkatdanseringkaliberbenturandenganjadwalperkuliahanataupunkesibukantiapaindividu yang berbedamembuatsulitnyamenyelipkanwaktukhususuntuk shooting.Lokasi yang terkadangtakbersahabatkarenaterlalugelapatauterlalusilauataupundikarenakanpenyesuaian background yang terkadangkontrasdenganadegan yang akandiperankan. Kendalaselanjutnyaadalahpemeran yang bukanasliartis yang membuatadegan yang ditampilkanharusmengalami proses shooting berulang-ulangsehinggamemakanwaktu yang banyak.
Tahap editing video jugamengalamikendalayaitutidakterbiasanyaanggotauntukmelakukan editing membuat proses semakin lama danbutuhketelatenan. Tahap
B.     DASAR PELAKSANAAN
1.      Tugasmatakuliah e-learning yang diperuntukkanbagimahasiswa PBA semester 7 tahunangkatan 2018 olehBapak Ahmad Syamsuddin, M.KomsebagaitugasuntukUjian Tengah Semester (UTS).
2.      Hasil kesepatakan bersamaantaranggotakelompok yang mengambilfenomena yang sedang booming di masyarakat yang selalubergantungpada gadget seolahmenjadialatpenimbulkecanduankhususbagipenggunanya.

C.    TUJUAN
1.      Media kreativitas mahasiswa PBA IAIN Kediri semester 7 tahunakademik 2018 dalam bidang pembuatan video,
2.      Menumbuhkan kesadaransosialakandampaknegaifakibatterlauberlebihandalampenggunaan gadget terlebihuntukhal yang kurangbermanfaat,
3.      Menjadi media dokumentasi atas hasil pengamatan dan pengembangan ide terhadap kondisi diri dan sosial,
4.      Media apresiasi anak muda/pelajar pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,
5.      Menghadirkan tontonan yang mendidik dan menghibur bagi masyarakat,
6.      Media publikasi yang efektif terhadap keadaan dan keberadaan IAIN Kediri.

D.    PELAKSANAAN KEGIATAN
1.      PERSIAPAN
Agar proses produksi berjalan dengan lancar dan terarah, maka melalui tahap persiapan yang matang. Persiapan yang dilakukan berupa :
–       Mempelajari teknik pembuatan video dari HP pendek melalui video di youtube yang di upload oleh situs kamu juga bisa,
–       Melakukan diskusi dan bertukar pikiran (brainstorming) dengan sesame anggota kelompok yang telahditentukam tentang ide pembuatan video ini,
–       Melakukan pemilihan peran (casting) dan melibatkan 5 anggota kelompok yang dilaksanakan pada Jum’at, 12 Oktober 2018 mulai pukul 09.000 s.d 10.20 di laboratoriumkomputer.  Hasil casting menjadi pertimbangan untuk memilih temadanpembagianpemerandalam film.
–       Penyusunan naskah skenario yang bisa menggambarkan kondisi, penyebabdandampakpenggunaan gadget secaraberlebihandanberakibat fatal.
–       Penyusunan pembagian tugas (job description) masing-masing anggota kelompokdalampembuatan video ini, kami tidakmelibatkanpihak-pihak lain karena video inipendekdansederhanasehinggaperanbisa di lakukansecarabergantian.
–       Latihan pengambilan gambar dilaksanakan spontansebelumpengmbilangambarsesungguhnya, meskipunmelaluikegagalanbeberapa kali tapihalitutidakmengurangisemangatkaiuntuk shooting, danalhamdulillah proses shooting pun terselesaikandalamtiga kali shooting.
2.      PRODUKSI (SHOOTING)
Proses produksi berlangsungtiga kali di duatempat yang berbeda.
–       Hari Pertama (Jum’at, 19 Oktober 2018)
Adeganini di ambil di Taman Ngronggo yang terletak di JalanPerintisKemerdekaanNgronggo, Kota Kediri.Adegan yang diambil menitikberatkanpadadampak gadget yang menimbulkanperpecahanantaratemansebaya.
–       Hari Kedua (Sabtu, 20 Oktober 2018)
Adeganinijugadi ambil di Taman Ngronggo yang terletak di JalanPerintisKemerdekaanNgronggo, Kota Kediri.Adeganinimenceritakantentangpelajar yang sulitberkonsentrasiakibatgadgt yang selalu bordering sehinggapesandibalik gadget ituselalumembayanginya.Jugamenceritakantentangseseorang yang asyikdengangadgetnyadantidakmemperdulikanlingkungansekitarsehinggamenjadipembicaraan orang-orang di sekitarnya.
–       Hari Ketiga (Jum’at, 26 Oktober 2018)
Adeganini di ambil di Taman Ngronggo yang terletak di JalanPerintisKemerdekaanNgronggo, Kota Kediri.Adeganinimenampilkantentang orang-orang yang terlaluasyikdengangadgetnyasehinggakurangfokus terhadaplingkungan sekitar, akhirnya membahayakan dirinya sendiri. Adegan ini juga menjelaskan sedikit pesan moral melalui tulisan ppada kertas untuk membatasi penggunaan gadget.
3.      PERBAIKAN (EDITING)
Proses editing memakan waktu yang relatif lama karena melibatkan banyak aplikasi komputer yang dituntut untuk detail. Berdasarkan hasil editing, maka dari 34 adegan utama berhasil dikembangkan menjadi 163 adegan dengan memperhatikan sudut pengambilan gambar (video). Aplikasi software yang digunakan adalah Boilsoft Video Joiner and Splitter yang berfungsi untuk menggabungkan dan memotong file video hasil shooting. Sedangkan untuk proses finishing menggunakan apikasi software Ulead Video Studio 8. Musik pengiring yang digunakan adalah lagu “Cintaku di atas Kertas”, yang dipopulerkan oleh “Siti Nurhaliza” dan lagu “Ya Sudahlah”, yang dipopulerkan oleh “Bondan and Feed2Black”. Hingga laporan ini disusun, proses editing masih belum selesai sehingga jumlah durasi film pendek hanya bisa diinformasikan sekitar 30 menit.
4.      PUBLIKASI/ DISTRIBUSI
Program publikasi dan distribusi dilakukan melalui akun yutube milik salah satu anggota kelompok. Hal ini dikarenakan lebih melekatnya masyarakat pada sosial media seperti youtube. Seiring terpublikasinya video pendek dan sederhana ini diharapkan mampu menyadarkan dan menginspirasi masyarakat terutama para pemuda yang selalu bergantung pada gadgetnya.
E.     SINOPSIS
Nur Hikmah, seorang siswa dari SMP Negeri 2 Pulosari-Pemalang, sebuah sekolah yang berada di pinggiran kota Pemalang dan tepat berada di 7 km di bawah kaki Gunung Slamet, yang harus berjuang antara kemiskinan, prestasi belajar, dan tuduhan menyontek saat ulangan.
Setiap hari Nur harus berjuang keras untuk bisa sampai ke sekolah tepat waktu. Namun karena lokasi yang jauh, Nur sering terlambat ke sekolah. Rute yang jauh dan jalan rahasia untuk masuk ke lokasi sekolahnya sudah menjadi bagian keseharian Nur apabila terlambat mendapatkan tumpangan mobil pick up yang biasa digunakan sebagai angkutan para siswa.
Bu Didin, guru matematika, sangat terkejut dan hampir tak percaya saat menemukan sebuah kertas sobekan yang berisi contekan tergeletak di dekat kaki Nur saat ulangan. Dengan terpaksa bu Didin memberikan hukuman pada Nur karena bukti-bukti menyontek itu.
Mabruroh, Diana dan Uswatun adalah kawan dekat Nur. Mereka setia mendampingi Nur saat Nur dipanggil menghadap Bu Didin karena insiden contekan tersebut.
Nur yang juara kelas harus merelakan diri melepaskan prestasinya dan sekolahnya untuk merantau dan bekerja karena desakan kemiskinan. Mabruroh, Diana dan Uswatun sangat terpukul dengan keadaan Nur saat Nur memutuskan untuk putus sekolah demi bisa mencari uang di kota dan membantu biaya sekolah adik-adiknya.
F.     LOKASI
Lokasi pengambilan gambar dilakukan di Taman Ngronggo yang terletak di JalanPerintisKemerdekaanNgrronggo, Kota Kediri. Lokasiselanjutnya di Kampus 1 IAIN Kediri tepatnya di area terasLaboratoriumbahasa.Pengambilancontohgamba-gambarsingkatdilakukan di kampus IAIN Kediri dan area sekitarnya.
G.    PESAN
Pesan yang ingin di sampaikan dalam video pendek ini adalah :
·         Peningkatansikap individual yang timbulakibatlebihseringnyainteraksidengan gadget harusmenumbuhkankesadarantersendiribagikitasemua,
·         Sosialisasi dengan lingkungan sekitar yang kurang karena lebih sering komunikasi lewat media sosial harus menyadarkan kita agar melihat keadaan dunia nyata dahulu sebelum melayani yang ada di dunia maya,
·         Terjadinyakeributanakibatpertengkarankarenakesalahfahamangara-gara focus padaurusangadgetnyamasing-masingmenjadikoreksitersendiribagikita,
·         Batasi penggunaan gaget dan mulailah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar !! karena masa depan kita berada di dunia nyata bukan dunia maya,
·         Kecanggihan teknologi boleh jadi mewarnai dunia globalisasi, namun hidup bermasyarakat lebih menemukan perannya dalam sosialisasi kekerabatan yang erat.
H.    EVALUASI DAN MASUKAN
Sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan sejenis di masa mendatang, maka berikut ini berapa masukan yang didapatkan setelah melakukan evaluasi selama pelaksanaan pembuatan video ini :
–          Menyiapkan pemain yang sesuai dengan karakternya sehingga tidak memerlukan penyesuaian lebih lama,
–          Menyiapkan naskah skenario lebih awal untuk bisa dipelajari oleh seluruh tim produksi,
–          Melakukan sesi latihan lebih sering dan di usahakan agar tidak terlalu mendadak dalammelakukan persiapan,
–          Menyiapkan jadwal yang detail saat proses pengambilan gambar,
–          Untuk scene yang melibatkan banyak pihak agar mengkondisikan lebih awal termasuk kode aba-aba dan kemungkinan pengulangan adegan,
–          Breefing tentang pengenalan dan latihan sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing tim produksi,
–          Menyiapkan setidaknya satu hari untuk menjaga kemungkinan scene yang perlu diulang sebelum akhirnya di edit,
–          Perlu dilakukan survei lapangan dan pengecekan peralatan selama proses persiapan dan tidak mendadak saat proses shooting.

TIM PRODUKSI
Lampiran 1
JOB DESCRIPTION
Lampiran 2
PENUTUP
Demikian laporan ini disusun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kediri, 28 Oktober 2018
Hormat kami,
Kelompok 3 :
a.       Nahnu Khoiriyatin Aisyah      (932500415)
b.      Fitria Mar’atus Sholikhah       (932501415)
c.       Siti Tarminah                           (932501915)
d.      KarimaNailatulMuna  (932503415)
e.       Irtifa’ul Qudriyah                   (932505415)
LAMPIRAN 1
TIM PRODUKSI
Kelompok 3 :
1.      Nahnu Khoiriyatin Aisyah      (932500415)
2.      Fitria Mar’atus Sholikhah       (932501415)
3.      Siti Tarminah                           (932501915)
4.      KarimaNailatulMuna  (932503415)
5.      Irtifa’ul Qudriyah                   (932505415)
LAMPIRAN 2
JOB DESCRIPTION
1.      Ide ceriitadansutradara           : NahnuKhoiriyatinAisyah
2.      Produser                                  : KarimaNailatulMuna
3.      PenulisNaskah                         : FitriaMar’atusSholikhah
4.      Kameramen                             : SitiTarminah
5.      Editor                                      : Irtifa’ulQudriyah

Thursday, December 6, 2018

Ilmu Ma'ani : kalam Khobar & Kalam insya'






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Ma’ani
            Istilah ma’ani merupakan bentuk jamak dari ma’na. secara leksikal kata tersebut berarti maksud, arti atau makna. Para ahli ilmu Bayan mendefinisikannya sebagai pengungkapan mealui ucapan tentang suatu yang ada dalam fikiran atau disebut juga sebagai gambaran dari pikiran. Sedangkan menurut istilah Ilmu Ma’ani adalah sebagai berikut:
علم يعرف به أحوال اللفظ العربى التي بها يطابق مقتضى الحال
“ilmu untuk mengetahui hal ihwal lafadz bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi”.
            Adapun yang dimaksud dengan hal ihwal lafazh bahasa Arab adalah model-model susunan kalimat dalam bahasa Arab, seperti penggunaan taqdim atau ta’khir, penggunaan ma’rifat atau nakirah, disebut (dzikr) atau dibuang (hadzf), dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan situasi dan kondisi adalah situasi dan kondisi mukhathab, seperti keadaan kosong dari informasi itu, atau ragu-ragu, atau malah mengingkari informasi tersebut. Ilmu Ma’ani pertama kali dikembangan oleh Abd al-Qahir al-Jurzani.

B.     kalâm khabar dan kalam insya’
a.     Kalâm khabar
kalâm khabar adalah pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri. Sedang fungsi kalâm khabar adalah:
1)        Pada jumlah fi’liyah, kalâm khabar berfungsi al-tajaddud wa al-huduts, yaitu menunjukkan pekerjaan yang berubah-ubah sesuai dengan waktunya (madly, haal, dan istiqbaal) tanpa disertai sebab yang mempengaruhinya seperti perkataan:
أشرقت الشمس
“matahari telah bersinar”.
2)        Pada jumlah ismiyah, kalâm khabar berfungsi al-tsubut wa al-dawam, yaitu menunjukkan pengertian yang kekal dan tetap. Seperti perkataan:
الشمس مضيئة
“matahari adalah sesuatu yang bersinar”. Perkataan itu memberikan pengertian bahwa menyinari hanya terdapat secara kekal pada matahari.

 Namun terkadang berfungsi : istimrar wa al-dawam, jika khabar-nya tidak terdiri dari fi’il mudlori’. seperti firman Allah:[1]
وإنك لعلى خلق عظيم
“dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (Q.S. 64:4)

Maksud dan tujuan kalâm khabar adalah :
1)   Faidah al-khabar, yaitu menyampaikan pengetahuan kepada mukhatab dengan berita yang terkandung suatu kalimat, jika ternyata mukhatab belum mengetahuinya, seperti perkataan:
      الدين النصيحة
“agama adalah nasihat”.
2)   Lazimah al-faidah, yaitu memberitahukan kepada mukhatab bahwa    mutakallim juga telah mengetahui berita yang disampaikan. Seperti perkataan: 
     أنت حضرت أمس
“engkau datang kemarin”. Dalam hal itu, mutakallim telah mengetahui kedatangannya.

b.   Cara-cara menyampaikan kalâm khabar
     Pada dasarnya tujuan setiap kalimat adalah menjelaskan maksud pembicara (mutakallim) kepada lawan bicara (mukhatab). Karenanya mutakallim harus mengetahui keadaan mukhatab-nya, dengan cara mengemukakan berita secukupnya, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, namun harus sesuai dengan tujuannya, jika tidak demikian, akan terjadi penyimpangan dan timbulnya sesuatu yang tidak berguna. Oleh karenanya, bentuk setiap kalâm khabar yang satu dengan lainnya akan berbeda sesuai dengan keadaan mukhatab-nya, yang dalam hal ini ada tiga macam, yaitu:
a)      Jika mukhatab tidak ragu dan tidak mengingkari isi berita (khali al-dzihn), khabar tidak menggunakan alat taukid. Kalam khabar demikian disebut dengan ibtida’i. seperti:
 أخوك قادم
b)      Jika mukhatab-nya ragu, namun ingin sekali mengetahui hakikat berita itu, khabar sebaiknya memakai alat taukid. Kalâm khabar itu disebut dengan thalabi. Seperti:
إن أخاك قادم
c)      Jika mukhatab-nya mengingkari isi berita, harus memakai satu alat taukid atau lebih sesuai dengan keingkarannya. Kalâm khabar itu, disebut dengan inkari. Seperti:[2]
إن أخاك قادم أو والله إنه لقادم

c.     Kalam insya’
1)        Pengertian kalam insya’
                        Kata ‘ ﺇﻧﺸﺎﺀ ‘ merupakan bentuk mashdar dari kata ‘ ﺃﻧﺸﺄ ‘. Secara     leksikal kata tersebut bermakna membangun, memulai, kreasi, asli, menulis,           dan menyusun. Insyâi sebagai kebalikan dari khabari merupakan bentuk kalimat yang setelah kalimat        tersebut dituturkan kita tidak bisa menilai benar atau dusta. Hal ini berbeda dengan sifat kalâm khabari yang bisa dinilai benar atau dusta. Dalam terminologi ilmu ma’âni kalâm insyâ’I adalah,
ﻣﺎﻻ ﻳﺤﺘﻤﻞ ﺍﻟﺼﺪﻕ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ               
            Kalâm insyâi adalah suatu kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta            Jika seorang     mutakallim mengucapkan suatu kalâm insyâi, mukhâthab tidak   bisa menilai bahwa      ucapan mutakallim itu benar atau dusta.
            Jika seorang berkata ‘ﺇﺳﻤﻊ Artinya dengarkanlah, kita tidak bisa mengatakan           bahwa ucapannya itu benar atau dusta. Setelah kalâm tersebut diucapkan yang      mesti kita lakukan adalah menyimak ucapannya.      

2)      Macam-macam kalam insya’
Kalam insya’ terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a.    Insya’ thalabi, yaitu insya’ yang menghendaki tuntutan (mathlub) yang tidak tercapai ketika terjadi tuntutan itu sendiri.
Diantara macam-macam insya’thalabi yaitu:
a)    Amr. Yaitu menghendaki perbuatan dari tingkatan yang lebih tinggi   (mutakallim) kepada yang lebih rendah (mukhatab), dengan menggunakan        empat bentuk, yaitu:
·      Fi’il amr, seperti :
خذ الكتاب بقوة
  “ambillah al-kitab (taurat) itu dengansungguh-sungguh.” (QS,19:12)
·      Fi’il amr yang disertai lam amr, seperti:
  لينفق ذوسعة من سعته
  “hendaklah orang yang mampu member nafkah menurut kemampuannya”.          (QS.65:7)
·      Ism fi’il amr, seperti:
حي على الصلاة
  “mari mendirikan shalat”
·      Mashdar pengganti dari fi’il amr, seperti:[3]
وبالوالدين إحسانا
  “dan berbuat baiklah kepada ibu bapak”. (QS.2:83)
b)      Nahy, yaitu menghendaki tercegahnya perbuatan dari tingkatan yang lebih tinggi (mutakallim) kepada yang lebih rendah (mukhathab), dengan menggunakan bentuk fi’il mudlari’ yang ditambah la nahy.
c)      Istifham, yaitu menghendaki pengetahuan tentang sesuatu yang belum diketahui dengan menggunakan huruf hamzah, kata hal, man, mata, ayyana, kayfa, ayna, anna, kam, ayyun, dll.
d)     Tamanni, yaitu menghendaki sesuatu yang dicintai yang tidak mungkin tercapai, karena mustahil atau jauh kemungkinannya.
e)      Nida’ (panggilan), yaitu menghendaki kedatangan (memanggil) mukhathab dengan menggunakan huruf-huruf nida’ sebagai pengganti dari kata ad’u atau unadi: saya memanggil”. Huruf-huruf yang dipakai adalah hamzah, aiy (untuk panggilan dekat), ya, aa, aya, haya dan wa (untuk panggilan jauh).
Hamzah dan aiy terkadang untuk panggilan yang jauh, sehingga seakan-akan yang dipanggil ada di hati orang yang memanggil, seperti syair:
سكان قلبي ريع في بانكم  ٭  تيقنوا راك الا نعمان أسكان
“wahai penduduk Nu’man al-arak, yakinlah bahwa kalian semua ada si kampong (lubuk) hatiku”.
Antara penyair dan penduduk Nu’man al-Arak saling berjauhan, namun karena merindukan sekali seakan-akan ada dihatinya. Dan terkadang juga, huruf-huruf munada untuk jauh dipakai untuk munada dekat. Hal itu sebagai tanda tingginya derajat orang yang dipanggil, rendah derajatnya, dan lalai pendengarannya.[4]    

b.      Insya’ ghoiru thalabi, yaitu kalimat yang didalamnya tidak menghendaki suatu permintaan. Insya’ ghairu thalaby bisa berbentuk, al-Madh wa al-Dzam,Shiyâgh al-‘Uqûd, al-Qasam dan al-Ta’ajjub wa al-Raja’. Contoh:[5]
1)   al-Madh wa al-Dzam, menggunakan kata ni’ma, bi`sa dan habbadza, contoh:
نعم الكريم حائم….  وبئس البخيل مادر
2)   Shiyaghu al-‘Uqûd. kebanyakan menggunakan shîghah fi’il madhi, contoh:
بعتك هذا ووهبتك ذاك
3)   al-Qasam, menggunakan wawu, ba’, ta’ dan lain sebagainya, contoh:
لعمرك ما فعلت كذا
4)   al-Ta’ajjub, biasanya berisi dua pernyataan yang berkebalikan, contoh:
كيف تكفرون بالله وكنتم أمواتا فأحياكم (البقرة 28(
5)   al-Raja’, biasanya menggunakan, ‘asâ, hariyyu (la’alla) dan ikhlaulaqa, contoh:[6]
عسى الله أن يأتي بالفتح



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai kalam khobar dan insya’, atas berbagai kekurangan dalam makalah ini kami mohon kiranya sidang pembaca dapat memberikan kritik dan yang membangun.
            Adapun kesimpulan tentang pembahasan Ilmu Ma’ani ini yaitu:
Ma’ani merupakan bentuk jamak dari ma’na. Secara leksikal kata tersebut berarti maksud, arti atau makna. Para ahli ilmu Bayan mendefinisikannya sebagai pengungkapan melalui ucapan tentang sesuatu yang ada dalam pikiran atau disebut juga sebagai gambaran dari pikiran.
 Sedangkan menurut istilah Ilmu Ma’ani adalah sebagai berikut.
علم يعرف به أحوال اللفظ العربى التي بها يطابق مقتضى الحال
"Ilmu untuk mengetahui hal-ihwal lafazh bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi."
            Secara umum seperti itulah Ilmu Ma’ani. Masih banyak pembahasn tentang ilmu ini baik dari segi objek kajiannya dan sebagainya. Untuk itu, kami hanya menjelasakan secara umum saja mengenai Ilmu Ma’ani ini, dari segi pengertian, bagian-bagiannya, dan beberapa contoh yang tidak jauh berbeda dengan Ilmu Balaghah dan cabang ilmu lainnya (Ilmu Bayan dan Ilmu Badi’).




[1] Khamim, Ahmad Subakir. Ilmu Balaghah, Kediri : STAIN Kediri Press. 2009. Hlm 16-17.
[2] Khamim, Ahmad Subakir. Ilmu Balaghah, Kediri : STAIN Kediri Press. 2009. Hlm 17-20.
[3] Khamim, Ahmad Subakir. Ilmu Balaghah, Kediri : STAIN Kediri Press. 2009. Hlm 20-22.
[4] Khamim, Ahmad Subakir. Ilmu Balaghah, Kediri : STAIN Kediri Press. 2009. Hlm 22-27.
[5] Ahmad Hasyimi. Jawâhir al-Balâghah.Beirut : Dâr al-Fikri. 1994. hlm.6.
[6] Khamim, Ahmad Subakir. Ilmu Balaghah, Kediri : STAIN Kediri Press. 2009. Hlm 27-28.